Bahan Ajar

SASAKALA KARINDING #7 SANGHYANG SIKSA KANDA NG KARESIAN

Naskah Siksa Kanda Ng Karesian ini diperoleh dari buku Sewaka Darma (Kropak 408), Sanghyang Siksakandang Karesian (Kropak 630), Amanat Galunggung (Kropak 632), transkripsi dan terjemahannya dilakukan oleh Saleh Danasasmita, Ayatrohaedi, Tien Wartini, dan Undang Ahmad Darsa, diterbitkan di Bandung tahun 1987 oleh Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Penulis dirujuk sekaligus mendapatkan buku ini dari filolog Sinta Ridwan.

Dalam buku ini disebutkan bahwa penggarapan naskah tidak berdasarkan pada naskah aslinya melainkan berdasarkan hasil alih aksara Drs. Atja yang tersimpan dalam bentuk stensilan di perpustakaan Universitas Padjadjaran. Dahulu penerbitan tersebut milik LKUP (Lembaga Kebudayaan Universitas Padjadjaran). LKUP sendiri belum sempat menggarapnya lebih lanjut. Kesulitan bahasanya menyebabkan hasil alih aksara tersebut jarang dijamah dan diselami.

Naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Kaserian

Naskah ini memberikan gambaran tentang pedoman moral umum untuk kehidupan bermasyarakat pada masa itu, termasuk berbagai ilmu yang harus dikuasai sebagai bekal kehidupan praktis sehari-hari. Penuturannya berpijak pada kehidupan di dunia dalam negara. Dalam alih aksara Drs. Atja, kata siksakandang ditulis siksa kanda ng (ng dipisahkan). Dalam hal ini tidaklah terjadi pergeseran atau perubahan arti. Penggabungan tersebut selain untuk kepraktisan penulisan dan pembacaan, juga mengmbil analogi dengan kata-kata lain seperti rahyang, ikang, tegang dan tang, yang “ng”-nya digabungkan dengan kata induknya.

Kata karesian dalam naskah ini tidaklah dikonotasikan khusus dengan pengertian biara (tempat tinggal resi), melainkan dengan kearifan dan kewaspadaan hidup menurut ajaran darma. Naskah ini pun pada bagian akhirnya menyebut sang Sewaka Darma sebagai sumber pegangan moral. Isi ajaran yang tersurat di dalamnya sebagian besar ditujukan kepada kelompok yang bukan resi terutama dalam hal pelaksanaan tugas hulun (rakyat) bagi kepentingan raja. Ditinjau dari isinya, kata siksakandang karesian itu dapat diartikan bagian aturan atau ajaran tentangg hidup arif berdasarkan darma.

Berdasarkan darma itulah kropak 630 menampilkan pandangan yang lain terhadap moksa dibandingkan dengan ajaran khusus keagamaan seperti dalam naskah Sewaka Darma. Pertama, naskah itu membicarakan kesejahteraan hidup manusia di dunia dengan memahami darmanya masing-masing. Kedua, bila tuntutan darma terpenuhi dengan sempurna, maka tercapailah kreta (kesejahteraan) dunia. Ketiga, keberhasilah dalam darma akan membuka kesempatan untuk moksa bagi siapa pun juga tanpa harus menjadi “pendeta” lebih dahulu. Disebutkan, anak gembala juga memiliki peluang yang sama dengan raja bila ia berhasil melakukan tugasnya sebagai gembala yang baik. Naskah ini juga menampilkan berbagai panorama budaya jaman penulisnya, berbagai keahlian beserta hasil kreasi para ahlinya sehingga Suhamir (1962) menamakannya sebagai “semacam ensiklopedi”.

Naskah ini tidak menampilkan identitas penulisnya, namun pada akhir naskah ia mencantumkan tahun penulisan naskahnya yaitu tahun 1440 Saka yang berarti tahun 1518 M. Jadi naskah ini ditulis dalam masa pemerintaan Sri Baduga Maharaja, penguasa Pakuan Pajajaran tahun 1482 – 1521 M.

Berikut adalah narasi yang merujuk ke kebiasaan permainan karinding dalam naskah Siksa Kanda Ng Karesian, simaklah,

Sa(r)wa[wir]a ning teuteupaan ma telu ganggaman palain. Ganggaman di sang prabu ma : pedang, abet, pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa pina[h]ka dewanya, ja paranti maehan sagala. Ganggaman sang wong tani ma : kujang, baliung, patik, kored, sadap. Detya pina[h]ka dewanya, ja paranti ngala kikicapeun iinumeun. Ganggaman sang pandita ma : kala katri, peso raut, peso dongdang, pangot, pakisi. Danawa pina[h]ka dewanya, ja itu paranti kumeureut sagala. Nya mana teluna ganggaman palain deui di sang prebu, di sang wong tani, di sang pandita. Kitu lamun urang hayang nyaho di saren(ana), eta ma panday Tanya.

Terjemahan :

Segala macam hasil tempaan, ada tiga macam yang berbeda. Senjata sang prabu ialah : pedang, abet (pecut), pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa yang dijadikan dewanya, karena digunakan untuk membunuh. Senjata orang tani ialah : kujang, baliung, patik kored, pisau sadap. Detya yang dijadikan dewanya, karena digunakan untuk mengambil apa yang dapat dikecap dan diminum. Senjata sang pendeta ialah : kala katri, peso raut, peso dongdang, pangot, pakisi. Danawa yang dijadikan dewanya karena digunakan untuk mengerat segala sesuatu. Itulah ketiga jenis senjata yang berbeda pada sang prebu, pada petani, pada pendeta. Demikianlah bila kita ingin tahu semuanya, tanyalah pandai besi.

Seperti kita ketahui, alat-alat yang digunakan untuk membuat karinding adalah beragam pisau raut yang secara gamblang disebutkan dalam Siksa Kanda ng Karesian merupakan alat pegangan para pendeta. Dengan kata lain, bisa kita simpulkan jika yang terbiasa membuat karinding pada masa naskah ini dibuat kemungkinan adalah para pendeta saja karena hanya mereka yang memiiki pola kerja membuat berbagai alat dengan cara “mengerat sesuatu” dengan kala katri, pisau raut, pisau dongdang, pangot, dan pakisi. Secara gamblang juga disebutkan bahwa alat-alat tersebut merupakan senjata para pendeta. Jika kita interpretasikan senjata dengan alat-alat yang berukuran relatif kecil itu, tentu saja tidak terlalu relevan jika senjata yang dimaksud adalah untuk bertempur secara fisik. Mungkin saja rakyat biasa, petani, atau raja juga bisa membuat karinding, namun tetap, jika mengacu kepada bagian naskah di atas, para pendeta dengan senjata pegangannya inilah yang paling mungkin ada di garda terdepan dalam pembuatan karinding di masa ini.

Ragam pahat termasuk pahat pangot atau pahat miring
Pisau raut yang lazim dipakai para maestro karinding

Bagian ini juga secara tidak langsung menggambarkan tradisi yang berdampingan dengan karinding,

Hayang nyaho di sakweh ning kawih ma : kawih bwatuha, kawih panjang, kawih lalanguan, kawih panyamaran, kawih sisi(n)diran, kawih pengpeledan, bongbong kaso, pererane, porod eurih, kawih bahanan, kawih ba(ng)barongan, kawih tangtung, kawih sasa(m)batan, kawih igel-igelan; sing swatek kawih ma, paraguna Tanya.

Hayang nyaho di pamaceuh ma : ceta maceuh, ceta nirus, tatapukan, babarongan, babakutrakan, ubang-ubangan, neureuy panca, muikeun le(m)bur, ngadu lesung, asup kana lantar, ngadu nini; sing swatek (ka)ulinan ma, hempul tanya.

Hayang nyaho di pantun ma : Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi, Haturwangi; prepantun tanya.’

Terjemahan :

Bila ingin tahu segala macam lagu seperti kawih bwatuha, kawih panjang, kawih lalanguan, kawih panyamaran, kawih sisi(n)diran, kawih pengpeledan, bongbongkaso, pererane, porod eurih, kawih babahanan, kawih ba(ng)barongan, kawih tangtung, kawih sasa(m)batan, kawih igel-igelan; segala macam lagu, tanyalah paraguna (ahli karawitan)

Bila ingin tahu permainan seperti ceta maceuh, ceta nirus, tatapukan, babarongan, babakutrakan, ubang-ubangan, neureuy panca, munikeun le(m)bur, ngadu lesung, asup kana lantar, ngadu nini : segala macam permainan, tanyalah empul.

Bila ingin tahu tentang pantun, seperti Langgalarang, Banyakcatra, Silihwangi, Haturwangi; tanyalah juru pantun.

Bagian lain juga secara tidak langsung berkaitan dengan karinding,

Hayang nyaho di sakweh ning aji mantra ma : jampa-jampa, geugeui(ng), susuratan, sasaranan, kaseangan, pawayagahan, puspaan, susudaan, huriphuripan, tu(n)duk iyem, pararasen, pasakwan; sing sawatek aji ma sang brahmana tanya.

Terjemahan :

Bila ingin tahu mantra, seperti : jampa-jampa, geugeui(ng), susuratan, sasaranan, kaseangan, pawayagahan, puspaan, susudaan, hurip-huripan, tu(n)duk iyem, pararasen, pasakwan; segala macam ajian, tanyalah brahmana.

Bila karinding kemudian memang dimainkan dalam beragam hajat hidup rakyat Sunda, maka tentu saja kawih, kaulinan, dan mantra akan berkaitan erat juga dengan waditra ini. Setidaknya, para empul, paraguna, juru pantun, dan brahmana memiliki peran-peran tersendiri dalam kesenian karinding. Namun demikian ini masih kemungkinan dan masih membutuhkan penelusuran yang lebih jauh.

Masih berhubungan dengan naskah Siksa Kanda Ng Karesian, karinding kemudian dikorelasikan oleh Zaini Alif, seorang aktivis budaya Sunda melalui artikel yang ditulisnya bersama Agus Sachari dan Ichsan 2006, “Perubahan dan Pergeseran Bentuk Mainan Anak pada Masyarakat Sunda”, dimuat dalam Jurnal Rekacipta Volume II No.2 Tahun 2006, menyebutkan bahwa permainan masyarakat tradisional selalu berkaitan dengan alam sekitar. Ini disebabkan keakraban manusia hidup bersama alam dalam kesehariannya. Hukum alam dipahami sebagai ‘hukum Tuhan’ yang sangat dipatuhi, sehingga ketika manusia akan bersentuhan dengan alam, mereka akan sadar diri akan Tuhannya. Hubungan harmonis ini selalu dilestarikan melalui sikap hidup sehari-hari, termasuk dalam menyiapkan generasi penerus. Kesadaran itu diterapkan dalam tata asuh anak yang mampu menjaga dan menghormati alamnya.

Dalam naskah Siksa Kanda Ng Karesian disebutkan mengenai permainan-permainan,

“….Hayang nyaho di pamaceuh ma: ceta maceuh, ceta nirus, tatapukan, babarongan, babakutrakan, ubang-ubangan, neureuy panca, munikeun le(m)bur, ngadu lesung, asup kana lantar, ngadu nini; singsawatek (ka) ulinan mah empul tanya…..”

 Terjemahan :

“….Bila ingin tahu permainan, seperti: ceta maceuh, ceta nirus, tatapukan, babarongan, babakutrakan, ubangubangan, neureuy panca, munikeun le(m)bur, ngadu lesung, asup kana lantar, ngadu nini, segala macam permainan, tanyalah empul…” (Saleh Danasamita,1986: 83, 107).

Di dalam Naskah Siksa Kanda Ng Karesian di sebutkan ada 11 jenis permainan yang ada pada masa itu. Permainan tersebut yaitu : Ceta Maceuh, Ceta Nirus, Tatapukan, Babarongan, Babakutrakan, Ubang-ubangan, Neureuy Panca, Munikeun Lembur, Ngadu Lesung, Asup kana Lantar, dan Ngadu Nini. Dari penelusuran mereka ke Kabuyutan Ciburuy di lereng gunung Cikuray Garut Selatan, yaitu tempat ditemukannya naskah Siksa Kanda Ng Karesian, para penulis mewawancara ketua adat Ciburuy dan mengungkapan bahwa ceta nirus jeung ceta maceuh yaitu permainan adu kekuatan batin, tatapukan adalah membuat belalang dari dedaunan, babarongan adalah bermain topeng yang dibuat dari akar bambu, babakutrakan dan ubang-ubangan adalah permainan sulap, neureuy panca adalah mempersembahkan sesuatu terhadap leluhur, munikeun lembur adalah memperbaiki tatanan kampung, ngadu lesung adalah mengadu domba tetapi lesung antar daerah yang beradu dengan kekuatan batin, asup kana lantar dan ngadu nini adalah sebuah permainan ilmu “kanuragan” kekuatan ilmu.

Karinding motor regenerasi Sunda

@kimun666, musisi, sejarawan

3 Comments

  • Mcdermitt

    Hi, i read your blog occasionally and i own a similar one and i was just curious if you get a lot of spam remarks? If so how do you protect against it, any plugin or anything you can suggest? I get so much lately it’s driving me insane so any support is very much appreciated.

  • Eric Jones

    Cool website!

    My name’s Eric, and I just found your site – pangaubankarinding.com – while surfing the net. You showed up at the top of the search results, so I checked you out. Looks like what you’re doing is pretty cool.

    But if you don’t mind me asking – after someone like me stumbles across pangaubankarinding.com, what usually happens?

    Is your site generating leads for your business?

    I’m guessing some, but I also bet you’d like more… studies show that 7 out 10 who land on a site wind up leaving without a trace.

    Not good.

    Here’s a thought – what if there was an easy way for every visitor to “raise their hand” to get a phone call from you INSTANTLY… the second they hit your site and said, “call me now.”

    You can –

    Talk With Web Visitor is a software widget that’s works on your site, ready to capture any visitor’s Name, Email address and Phone Number. It lets you know IMMEDIATELY – so that you can talk to that lead while they’re literally looking over your site.

    CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitors.com to try out a Live Demo with Talk With Web Visitor now to see exactly how it works.

    Time is money when it comes to connecting with leads – the difference between contacting someone within 5 minutes versus 30 minutes later can be huge – like 100 times better!

    That’s why we built out our new SMS Text With Lead feature… because once you’ve captured the visitor’s phone number, you can automatically start a text message (SMS) conversation.

    Think about the possibilities – even if you don’t close a deal then and there, you can follow up with text messages for new offers, content links, even just “how you doing?” notes to build a relationship.

    Wouldn’t that be cool?

    CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitors.com to discover what Talk With Web Visitor can do for your business.

    You could be converting up to 100X more leads today!
    Eric

    PS: Talk With Web Visitor offers a FREE 14 days trial – and it even includes International Long Distance Calling.
    You have customers waiting to talk with you right now… don’t keep them waiting.
    CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitors.com to try Talk With Web Visitor now.

    If you’d like to unsubscribe click here http://talkwithwebvisitors.com/unsubscribe.aspx?d=pangaubankarinding.com

  • Eric Jones

    Hi, Eric here with a quick thought about your website pangaubankarinding.com…

    I’m on the internet a lot and I look at a lot of business websites.

    Like yours, many of them have great content.

    But all too often, they come up short when it comes to engaging and connecting with anyone who visits.

    I get it – it’s hard. Studies show 7 out of 10 people who land on a site, abandon it in moments without leaving even a trace. You got the eyeball, but nothing else.

    Here’s a solution for you…

    Talk With Web Visitor is a software widget that’s works on your site, ready to capture any visitor’s Name, Email address and Phone Number. You’ll know immediately they’re interested and you can call them directly to talk with them literally while they’re still on the web looking at your site.

    CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitors.com to try out a Live Demo with Talk With Web Visitor now to see exactly how it works.

    It could be huge for your business – and because you’ve got that phone number, with our new SMS Text With Lead feature, you can automatically start a text (SMS) conversation – immediately… and contacting someone in that 5 minute window is 100 times more powerful than reaching out 30 minutes or more later.

    Plus, with text messaging you can follow up later with new offers, content links, even just follow up notes to keep the conversation going.

    Everything I’ve just described is extremely simple to implement, cost-effective, and profitable.

    CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitors.com to discover what Talk With Web Visitor can do for your business.

    You could be converting up to 100X more eyeballs into leads today!

    Eric
    PS: Talk With Web Visitor offers a FREE 14 days trial – and it even includes International Long Distance Calling.
    You have customers waiting to talk with you right now… don’t keep them waiting.
    CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitors.com to try Talk With Web Visitor now.

    If you’d like to unsubscribe click here http://talkwithwebvisitors.com/unsubscribe.aspx?d=pangaubankarinding.com

Leave a Reply to Eric Jones Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *