• KARINDING CIANJUR #1

    Salah satu perjalanan riset pertama Kimung untuk buku “Sejarah Karinding Priangan” adalah mengeksplorasi Cianjur. Di kawasan ini terdapat Apih Mardi, salah satu sesepuh karinding Cianjur yang secara aktif masih mengembangkan seni ini; Gunung Padang, peninggalan peradaban manusia tertua di dunia, satu situs di mana saya percaya bisa mempelajari alam pikiran manusia sejaman saat karinding sebagai waditra tertua di dunia mulai diciptakan; serta kawasan Cipanas, satu kawasan di mana gairah karinding di Cianjur secara bergairah terus aktif dikembangkan oleh anak-anak mudanya. Sepanjang riset ini Kimung dibantu oleh kawan-kawan Cianjur seperti Eko Wiwid, sansan, dan DJR Poroy. Saya juga banyak menemui dan mewawancara kawan-kawan seperkarindingan yang berada di kawasan Cipanas. Dua band…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #6 PARIS 2016

    Tanggal 18 September 2016, Kimung dan Mitha tiba di Paris, Prancis untuk bertemu dan mewawancara Profesor Tran Quang Hai, salah satu maestro jewsharp di Eropa. Selama di Paris, Kimung dan Mitha tinggal di kediaman kawan mereka semasa kuliah, Rita Fitri Desianti bersama dua anaknya Asmara dan Pearl. Mereka juga bertemu dengan dua kawan lama mereka, Asido dan Amanda yang memiliki keterikatan yang kuat dengan ranah literasi bawahtanah Bandung dan perkembangan karinding. Kimung dan Mitha diterima dengan sangat baik oleh Profesor Tran Quang Hai yang menceritakan banyak hal mengenai jewsharp di Eropa, International Jewsharp Society, serta berbagi pandangannya mengenai bagaimana karinding dikembangkan dan harus berjejaring dengan masyarakat Eropa. Kimung dan Mitha,…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #5 EINDHOVEN 2016

    Usai mewawancara Harm Linsen, Kimung dan Mitha berangkat menuju Eindhoven untuk menemui Ricky Insanity, seorang kawan lama, vokalis band legendaris Insanity, pionir musik bawahtanah Bandung yang sejak 1996 tinggal di Belanda. Ricky menerima Kimung dan Mitha, menyediakan mereka ruang untuk beristirahat serta makanan yang sehat agar mereka bisa kembali fit meneruskan perjalanan. Setelah diajak berkelling Eindhoven dan mendokumentasikan berbagai tata kota, landmark, serta berkunjung Cultural Youth Center Dynamo di Eindhoven sepanjang waktu yang mereka punya, Kimung dan Mitha mewawancara Ricky tanggal 15 September 2016 mengenai pendangannya tentang ranah musi bawahtanah Bandung, perkembangan dan pergerakannya, hingga pandangan Ricky mengenai karinding serta kultur hibrida yang lahir diwarnai ranah musik bawahtanah, terutama metal.…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #4 AMSTERDAM 2016

    Setelah melakukan penelitian di depot Museum Volkenkunde di ‘s-Gravenzande dan mewawanacar serta mendokumentasikan harpa-harpa mulut koleksi pionir jewsharp Belanda, Phons Bakz, Kimung dan Mitha berangkat menuju Amsterdam untuk menemui Harm Linsen, sosok yang selama ini membantu mereka menyambungkan dengan pihak-pihak museum untuk kelancaran riset. Harm Linsen juga seorang pemain jewsharp dan juga kolektor harpa mulut termasuk dari Indonesia. Ia berkisah mengenai bagaimana koleksi harpa-harpa mulut Indonesia bisa dikumpulkan dan dipelihara dengan baik di berbagai museum di Belanda, mengenai bagaimana ia mulai mengenal jewsharp dan pada perkembangannya tergabung dengan International Jewsharp Society, serta memberikan berbagai pandangan mengenai kebangkitan karinding dan saran-saran bagaimana idealnya pengembangan ranah waditra ini dilakukan. Harm juga menekankan…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #3 ‘S-GRAVENZANDE – MIDDELBURG 2016

    Tanggal 12 September 2016, Kimung dan Mitha, bersama dengan Daniel Hentschel melakukan riset di depot Museum Volkenkunde di ‘s-Gravenzande, Belanda. Dipandu oleh Dirk Dirkse, Kimung dan Mitha mendapatkan data 158 harpa mulut Indonesia dan berhasil mendokumentasikan 96 artefak harpa mulut Indonesia berusia antara 40 tahun hingga 250 tahun, yang tersimpan dan terpelihara dengan baik di sana. Ini tentu saja sebuah pencapaian yang besar dalam proses riset kesejarahan karinding serta harpa mulut Indonesia. Besoknya, Daniel Hentschel kembali mengantar Kimung dan Mitha untuk menemui Phons Bakx, pionir jewsharp Belanda, seorang musisi harpa mulut, seniman, serta penulis buku “Gedachtenverdrijven De Historie van de Mondharp” yang mengisahkan mengenai berbagai harpa mulut dunia dan dirilis…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #2 UTRECHT 2016

    Setelah mempresentasikan mengenai dinamika karinding di Jawa Barat di ajang konferensi RN Sociology of Art di Faculdade de Letras, Universitas Porto, Portugal, Kimung dan Mitha melanjutkan perjalanan ke Utrecht pada tanggal 11 September 2016. Di sana mereka bertemu dan tinggal di kediaman Daniel Hentschel, pemain jewsharp sekaligus salah satu board International Jewsharp Society (IJHS). Dari Daniel, Kimung dan Mitha banyak menggali mengenai dinamika jewsharp di Belanda dan Eropa serta apa yang harus dilakukan bersama-sama berkaitan dengan perluasan dinamika karinding secara internasional. Daniel juga yang kemudian mengantar Kimung dan Mitha ke depot museum Volkenkunde di ‘s-Gravenzande dan bertemu maestro jewsharp Belanda, Phons Bakx di Middelburg. Film ini merupakan seri ke dua…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #1 PORTO 2016

    Program “Karinding Goes To Europe” adalah program perjalanan riset yang dilakukan oleh Atap Class Indonesia dan diwakili oleh Kimung dan Diah Paramitha, mencakup presentasi di ajang konferensi sosiologi internasional, “9th Midterm Conference of the RN-Sociology of the Arts, Art And Creativity” di University of Porto tanggal 8 hingga 10 September 2016, serta perjalanan riset ke Belanda dan Prancis antara tanggal 10 hingga 19 September 2016. Presentasi yang akan dibawakan di konferensi tersebut berjudul “The Dynamics of Karinding: the Role of Bandung Underground Metal and Punk Music Movement in Generating Karinding as the Traditional Instrument from West Java, Indonesia, and Its Unique Relationship”, menguraikan bangkitnya kembali karinding secara massif semenjak dikembalngkan…

  • SASAKALA KARINDING #9 GIRI UNDERGROUND

    Seiring dengan Tasikmalaya dan Cianjur, perkembangan karinding di Bandung juga menunjukkan gejolak, terutama di daerah-daerah pinggiran sekitar pegunungan yang budaya agrarisnya kuat. Dua daerah yang menjadi tempat perkembangan karinding adalah Parakan Muncang dan Ujungberung. Di Ujungberung masih belum tergali siapa saja tokoh-tokoh yang mengembangkan karinding, namun menurut kisah para tokoh-tokoh sepuh yang kini berusia sekitar delapan puluh tahun, karinding dan celempung adalah musik yang mengiringi mereka belajar silat ketika masih anak-anak di sekitar Gunung Manglayang, Ujungberung. Parakan Muncang jejaknya lebih terlacak dengan keberadaan Entang Sumarna atau akrab disapa Abah Entang, seorang musisi kacapi yang juga bisa membuat karinding di kawasan Manabaya, Cimanggung, Parakan Muncang. Bah Entang akrab dengan karinding sejak…

  • SASAKALA KARINDING #8 KARINDING CIRAMAGIRANG

    Peneliti karinding Cace Hendrik tahun 2009 menuliskan karinding di Ciramagirang dalam karya skripsi berjudul Karinding Ciramagirang di desa Ciramagirang Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur, Suatu Tinjauan Awal. Menurut kepercayaan masyarakat Desa Ciramagirang, karinding mulai ada sekitar tahun 1908, tepatnya hari Jumat tanggal 07 bulan 07 tahun 1908. Ketika itu ada dua tokoh (karuhun) yaitu Mbah Congkrang Buana yang menguasai Gunung Congkrang di sebelah utara Desa Ciramagirang, dan Mabh Kair Panawungan yang menguasai Gunung Panawungan terleta di sebelah timur Desa Ciramagirang. Mereka mengadakan adu tanding ayam (ngadu hayam) yang diringi oleh waditra karinding dan celempung. Ngadu hayam ini dimenangkan oleh Mbah Congkrang Buana dank arena tidak sia menerima kekalahan, Mbah Kair…