Movies

Berisi video karinding

  • KARINDING GOES TO EUROPE #4 AMSTERDAM 2016

    Setelah melakukan penelitian di depot Museum Volkenkunde di ‘s-Gravenzande dan mewawanacar serta mendokumentasikan harpa-harpa mulut koleksi pionir jewsharp Belanda, Phons Bakz, Kimung dan Mitha berangkat menuju Amsterdam untuk menemui Harm Linsen, sosok yang selama ini membantu mereka menyambungkan dengan pihak-pihak museum untuk kelancaran riset. Harm Linsen juga seorang pemain jewsharp dan juga kolektor harpa mulut termasuk dari Indonesia. Ia berkisah mengenai bagaimana koleksi harpa-harpa mulut Indonesia bisa dikumpulkan dan dipelihara dengan baik di berbagai museum di Belanda, mengenai bagaimana ia mulai mengenal jewsharp dan pada perkembangannya tergabung dengan International Jewsharp Society, serta memberikan berbagai pandangan mengenai kebangkitan karinding dan saran-saran bagaimana idealnya pengembangan ranah waditra ini dilakukan. Harm juga menekankan…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #3 ‘S-GRAVENZANDE – MIDDELBURG 2016

    Tanggal 12 September 2016, Kimung dan Mitha, bersama dengan Daniel Hentschel melakukan riset di depot Museum Volkenkunde di ‘s-Gravenzande, Belanda. Dipandu oleh Dirk Dirkse, Kimung dan Mitha mendapatkan data 158 harpa mulut Indonesia dan berhasil mendokumentasikan 96 artefak harpa mulut Indonesia berusia antara 40 tahun hingga 250 tahun, yang tersimpan dan terpelihara dengan baik di sana. Ini tentu saja sebuah pencapaian yang besar dalam proses riset kesejarahan karinding serta harpa mulut Indonesia. Besoknya, Daniel Hentschel kembali mengantar Kimung dan Mitha untuk menemui Phons Bakx, pionir jewsharp Belanda, seorang musisi harpa mulut, seniman, serta penulis buku “Gedachtenverdrijven De Historie van de Mondharp” yang mengisahkan mengenai berbagai harpa mulut dunia dan dirilis…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #2 UTRECHT 2016

    Setelah mempresentasikan mengenai dinamika karinding di Jawa Barat di ajang konferensi RN Sociology of Art di Faculdade de Letras, Universitas Porto, Portugal, Kimung dan Mitha melanjutkan perjalanan ke Utrecht pada tanggal 11 September 2016. Di sana mereka bertemu dan tinggal di kediaman Daniel Hentschel, pemain jewsharp sekaligus salah satu board International Jewsharp Society (IJHS). Dari Daniel, Kimung dan Mitha banyak menggali mengenai dinamika jewsharp di Belanda dan Eropa serta apa yang harus dilakukan bersama-sama berkaitan dengan perluasan dinamika karinding secara internasional. Daniel juga yang kemudian mengantar Kimung dan Mitha ke depot museum Volkenkunde di ‘s-Gravenzande dan bertemu maestro jewsharp Belanda, Phons Bakx di Middelburg. Film ini merupakan seri ke dua…

  • KARINDING GOES TO EUROPE #1 PORTO 2016

    Program “Karinding Goes To Europe” adalah program perjalanan riset yang dilakukan oleh Atap Class Indonesia dan diwakili oleh Kimung dan Diah Paramitha, mencakup presentasi di ajang konferensi sosiologi internasional, “9th Midterm Conference of the RN-Sociology of the Arts, Art And Creativity” di University of Porto tanggal 8 hingga 10 September 2016, serta perjalanan riset ke Belanda dan Prancis antara tanggal 10 hingga 19 September 2016. Presentasi yang akan dibawakan di konferensi tersebut berjudul “The Dynamics of Karinding: the Role of Bandung Underground Metal and Punk Music Movement in Generating Karinding as the Traditional Instrument from West Java, Indonesia, and Its Unique Relationship”, menguraikan bangkitnya kembali karinding secara massif semenjak dikembalngkan…

  • SASAKALA KARINDING #6 BABAD PANJALU

    Alkisah, Prabu Boros Ngora adalah salah seorang bupati di dalam silsilah para bupati Panjalu. Ia dikenal sebagai bupati yang berjasa membuat daerah itu menjadi subur, makmur dan kaya raya, terutama kekayaan hasil buminya. Terhadap rakyat ia bertindak sangat adil dan bijaksana, sehingga sangat dicintai rakyatnya. Sang Prabu mempunyai dua orang putra yang tampan dan gagah. Yang sulung bernama Raden Aria Kuning dan adiknya Raden Aria Kancana. Keduanya hidup rukun, saling mengasihi, dan mendapat pendidikan yang baik. Ketika Prabu Boros Ngora merasa bahwa dirinya sudah tua dan tidak sanggup lagi memegang kendali pemerintahan, ia memanggil Raden Patih Kampuh Jaya, sorang patih kepercayaannya, serta para menteri dan punggawa untuk menyatakan maksudnya mengundukan…